Sebelum review ada sedikit cerita tentang ku dan buku Fiersa Besari - Konspirasi Alam Semesta ini. Cerita ini tentang bagaimana aku mendapatkan buku ini, sebelum buku ini aku sudah membaca buku nya yang berjudul "Garis Waktu" dan ketika hendak membeli buku "Garis Waktu" disebelahnya ada buku "Konspirasi Alam Semesta" tapi waktu itu uangku hanya cukup untuk membeli "Garis Waktu" dan saat ku pegang buku "Konspirasi Alam Semesta" wah di dalamnya ada CD lagunya, ya jelas aja namanya albuk dan ntah kapan pokoknya aku berniat untuk kembali lagi ke toko buku itu dan membeli "Konspirasi Alam Semesta".
Namun setelah uang terkumpul dan kembali ke toko buku yang sama, Albuk (Album Buku) "Konspirasi Alam Semesta" sudah bukan albuk lagi melainkan hanya buku. Dan kata penjualnya memang CD lagunya terbatas dan seketika ku urungkan niatku untuk membelinya karena sungguh aku menyukai lagu-lagu karya bung Fiersa Besari.
Dan suatu ketika lagi, aku sempat iseng untuk nge-DM bung Fiersa Besari mengenai kenapa sih Albuk Konspirasi Alam Semesta CD nya ada yang ada dan ada yang tidak dan apakah terbatas atau bagaimana? Dan kebetulan juga langsung beberapa menit kemudian dijawab oleh beliau melalui insta storynya. Ntah kebetulan atau bagaimana, aku senang aja bisa pas gitu jawabnya sama yang aku tanyakan. Dan beliau mengatakan bahwa memang CD nya gak semua buku ada namun ditiap akhir bab di dalam buku itu ada QR Code yang bisa di scan menggunakan aplikasi android yang langsung dapat kita download lagunya. Hmmm... cukup menarik, dan tiap lagu juga menggambarkan cerita dari tiap bab.
Dan suatu hari dibulan desember 2017, aku pergi ke sebuah mall di kota kudus yang ternyata ada Gramedia mini yang malah terlihat seperti bazar buku gitu. Disana menjual ketiga tiganya buku Fiersa Besara yaitu Garis Waktu (yang dulu sudah saya beli), Konspirasi Alam Semesta dan Catatan Juang. Ingin ku beli Konspirasi Alam Semesta dan Catatan Juang namun lagi-lagi uang hanya cukup untuk membeli satu buah buku -_-. Dan akhirnya ku beli lah Konspirasi Alam Semesta yang mana aku sudah tidak peduli lagi akan dapat CD atau tidak dan saat membayar tau-tau mas yang jual seperti mencari-cari sesuatu dibawah meja dan ternyata itu CD nya waahhh. Sungguh itu semacam keinginan yang ku pendam dalam-dalam dan tau-tau nih CD buat mbak. Dan aku pulang dengan senyum-senyum. Terimakasih Tuhan buat berkatnya, its simple but im so joyfull of this.
Baiklah .... cukup cerita dibalik pembelian bukunya. Sekarang reviewnya.
Mengisahkan kisah cinta seorang petualang bernama Juang yang awalnya tidak percaya pada cinta pandangan pertama pada seorang gadis bernama Ana yang sudah punya kekasih. Cukup aku gak mau spoiler lagi yang pasti ceritanya cukup ringan dan awalnya ku kira aku akan bisa menebak endingnya seperti apa ternyata aku salah. Kisah cinta yang dewasa dan bukan cerita kisah cinta SMA. Tentang Komitmen dan juga membuat pilihan dan juga mengenai pemahaman bahwa kita nggak hanya hidup untuk diri sendiri melaikan juga untuk orang lain seperti sahabat, keluarga bahkan orang yang kita cintai.
Ada beberapa bagian yang jadi favorit ku nih :
Namun, "rasa" memang punya jalannya sendiri. Ia tak serta-merta hadir untuk diutarakan. Kadang "rasa" hanya untuk dinikmati dalam kesendirian, dengan setumpuk harapan. (halaman 13)
bahwa masa lalu, sepahit apa pun itu, bukanlah untuk dilupakan, melainkan untuk diingat denga persepsi yang tidak menyakitkan. (halaman 39)
Prinsipnya: harus berkabar. Kode etiknya: apa pun dimaafkan kecuali perselingkuhan. (Halaman 59)
Namun, apa yang hatiku rasakan untuknya, makin hari makin indah. -Kasih sayangnya lebih berbentuk keyakinan daripada perhatian. Ia penindak, bukan pengucap. (halaman 166)
Dan kebahagiaan, meski tak lama menetap, tetaplah kebahagiaan. (halaman 196)
Menurutmu, yang terpenting bukan apa yang pernah kita lakukan, tapi apa yang akan kita lakukan. (halaman 204)
Dari mengenalmu hingga mengagumimu. Dari mengagumimu hingga menyayangimu. Dari menyayangimu hingga mengejar bayangmu. Dari mengejar bayangmu hingga belajar mengikhlaskanmu. "Waktu" memberi tahu bahwa rasa sakit adalah risiko yang harus ditempeuh dari mencintai. (Halaman 217)
Ada beberapa lagi nih yang satu halaman emang suka banget :
Dan ini yang terbaik :
Yang membuat ku bingung, tentang penulisan huruf cetak miring itu sebenarnya bagaimana karena dibuku ini ada bagian semacam surat, flashback masa lalu dan kisah seseorang dicetak miring kenapa ya? Setahuku yang cetak miring itu adalah kata tidak baku dan bahasa asing. Hmmmm ... kalau ada yang tahu bisa komentar dibawah ya.
Dan rating yang kuberikan yaitu 9/10.
Sekian dan terimakasih :)